Monday, January 5, 2015

PEMBUKAAN KEJURDA 3 PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA JAWA TENGAH DAN DIY

Untuk ketiga kalinya kejuaraan Daerah Pencak Silat NU Pagar Nusa digelar.  Turnamen yang diadakan Perguruan Pencak SIlat Pagar Nusa untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad tersebut pertama kali digelar pada tahun 2013, dam sejak 2014 lalu, kejuaraan ini diadakan di Pondok Pesantren Azzuhri asuhan Gus Lukman, Jalan Ketileng Raya No 13 A Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.

Dalam kejurda ini dipertandingkan tujuh partai dari keseluruhan 120 partai. Kabupaten Kudus merajai pemuncak setelah tiga wakilnya di masing-masing nomor meraih gelar juara.
“Sudah tiga hari ini, sejak Jumat (2/1) lalu, sampai finalnya hari ini. Total peserta ada 450 pesilat, yang usianya terentang dari SMP hingga SMA,” kata ketua panitia Sulatin Mustofa.
“Harapan kami dengan digelarnya kejuaraan ini adalah munculnya juara pencak silat yang bisa memotivasi adik-adik mereka,” lanjutnya.
Sementara Gus Lukman yang turut menyaksikan jalannya partai final menambahkan,  beladiri Pagar Nusa pertama kali digunakan oleh para pendahulu yang merupakan tokoh-tokoh Nahdatul Ulama untuk melawan penjajah. Lelaki berusia 32 tahun tersebut juga mengatakan, setiap jurus dalam beladiri Pagar Nusa dirangkum sendiri oleh para sesepuh NU dengan disesuaikan pada ucapan zikir.
“Jika kita perhatikan, setiap gerakan dalam Pagar Nusa diiringi seruan hu! Ini bukan tanpa arti, karena hu bermakna dengan dalam bahasa Arab, jadi hujalallah atau bersama Allah,” jelasnya.
Menurut Gus Lukman, kendati saat ini bangsa Indonesia sudah tidak dijajah, namun semangat Pagar Nusa untuk membasmi penjajahan tetap ada, tepatnya melawan penjajahan atas diri sendiri. Pencak silat, masih menurut Gus Lukman, merupakan ajang untuk mengerem hawa nafsu.
“Rasul pernah berkata, setelah perang Badar, aka nada perang yang tidak kalah dahsyat, yaitu perang melawan diri sendiri. Pagar Nusa membentengi kita untuk menahan amarah dan hal-hal negatif semacam itu,” ungkapnya.
Dalam final tersebut, M Sahid Pradana asal Kudus menjadi juara di kelas dewasa. Sementara di nomor remaja putra A muncul Tri Indra Febriyanto, juga asal Kudus, dan Febria Puspa Ariesta (Banyumas) untuk nomor remaja putrid A. Bebebrapa juara di nomor lain adalah Bahtiar Effendi (remaja putra C/ DI Yogyakarta), Arum maharani (remaja putrid c/Kudus), Satria Putra Wibawa (remaja putra D/DIY), dan Girliani Daffa (remaja putri D). (*)






















































































































0 comments:

Post a Comment